Komponen Dasar Sistem Hidrolik
Komponen hidrolik dalam system pemindah
tenaga dengan system hidrolik sangat penting untuk diketahui, fungsi dan
cara kerjanya. Pembacaan symbol symbol hidrolik sangatlah sederhana
namun sangat lengkap dan mewakili sesuai dengan kerja komponen yang
sebenarnya. Sebagai contoh pada symbol pompa, maka symbol digambar sama
persis dengan cara kerja pompa yang sebenarnya .
Komponen dan Simbol
a. Hidrolik Tangki / Hydraulic Reservoir
Tangki hydraulic sebagai wadah oli untuk digunakan pada sistem hidrolik.
Oli
panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara
menyebarkan panasnya. Dan menggunakan oil cooler sebagai pendingin oli,
kemudian kembali ke dalam tangki
Gelembung-gelembung udara dari oli mengisi ruangan diatas permukaan oli.
Untuk
mempertahankan kondisi oli baik selama mesin operasi, dilengkapi dengan
saringan yang bertujuan agar kotoran jangan masuk kembali tangki
Hidrolik
tangki diklasifikasikan sebagai Vented Type reservoir atau pressure
reservoir, dengan adanya tekanan di dalam tangki, masuknya debu dari
udara akan berkurang dan oli akan didesak masuk kedalam pompa.
b. Pompa
Pompa hydraulic berfungsi seperti jantung dalam tubuh manusia adalah sebagai pemompa darah
Pompa
hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli
mengalir atau pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga
mekanis menjadi tenaga hidrolik.
Klasifikasi pompa
Non
Positive Displacement pump : mempunyai penyekat antara lubang
masuk/inlet port dan lubang keluar/out port, sehingga cairan dapat
mengalir di dalam pompa apabila ada tekanan.
Contoh : Pompa air termasuk disebut juga tipe non positive diplasement.
Positive
diplacement pump : Memiliki lubang masuk/inlet port dan lubang
keluar/outlet port yang di sekat di dalam pompa. Sehingga pompa jenis
ini dapat bekerja dengan tekanan yang sangat tinggi dan harus di
proteksi terhadap tekanan yang berlebihan dengan menggunakan pressure
relief valve.
Contoh : Pompa hidrolik alat-alat berat
Fixed
displacement pump : mempunyai sebuah ruang pompa dengan volume tetap
(fixed volume pumping chamber) Out putnya hanya bisa diubah dengan cara
merubah kecepatan kerja (drive speed )
Variable displacement
pump : mempunyai ruang pompa dengan volume bervariasi, outputnya dapat
diubah dengan cara merubah displacement atau drive speed, fixed
displacement pump maupun variable pump dipakai pada alat-alat pemindah
tanah
c. Motor
Simbol untuk Fixed displacement motor adalah sebuah lingkaran dengan sebuah segitiga di dalamnya.
Simbol pompa mempunyai segitiga yang menunjukkan arah aliran., dan simbol motor memiliki segitiga yang mengarah ke dalam
Simbol
untuk Single elemen pump / motor yang juga termasuk reversible memiliki
dua segitiga di dalam lingkaran, masing-masing menunjukkan arah aliran.
Sebuah variable displacement pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar dengan tanda anak panah yang digambarkan menyilang
d. Saluran Hose, Pipa
Ada
tiga macam garis besar yang dipergunakan dalam penggambaran symbol
grafik untuk melambangkan pipa, selang dan saluran dalam sehubungan
dengan komponen-komponen hidrolik
Splid line digunkan melambangkan pipa kerja hidrolik. Pipa kerja ini menyalurkan aliran utama oli dalam suatu sistem hidrolik.
Dashed
line digunakan untuk mlambangkan pipa control hidrolik. Pipa control
ini menyalurkan sejumlah kecil oli yang dipergunakan sebagai aliran
bantuan untuk menggerakkan atau mengendalikan komponen hidrolik.
Suatu ilustrasi simbol grafik terdiri dari line kerja, Line control dan line buang yang saling berpotongan.
Perpotongan
di gambarkan dengan sebuah setengah lingkaran pada titik perpotongan
antara satu garis dengan garis line, atau digambarkan sebagai dua garis
yang saling bepotongan.
Hubungan antara dua garis tidak dapat diduga kecuali jika diperhatikan dengan sebuah titik penghubung.
Titik penghubung di gunakan untuk memperlihatkan suatu ilustrasi dimana garis-garis berhubungan.
Jika
sambungan terjadi pada bentuk T , titik penghubung dapat diabaikan
karena hubungan garis antara kedua garis tersebut terlihat jelas.
Bila
diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa
ditambahkan pada garis di dalam gambar yang menunjukkan arah aliran oli
e. Silinder hidrolik
Silider
hidrolik merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik. Fluida yang
tertekan , menekan sisi piston silinder untuk menggerakan beberapa
gerakan mekanis.
Singgle acting cylinder hanya mempunyai satu port,
sehingga fluida bertekanan hanya masuk melalui satu saluran, dan menekan
ke satu arah. Silinder ini untuk gerakan membalik dengan cara membuka
valve atau karena gaya gravitasi atau juga kekuatan spring.
Double
acting cylinder mempunyai port pada tiap bagian sehingga fluida
bertekanan bias masuk melalui kedua bagian sehingga bias melakukan dua
gerakan piston.
Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon / minute) dan juga volume piston.
Cycle
time adalah waktu yang dibutuhkan oleh silinder hidrolik untuk
melakukan gerakan memanjang penuh. Cycle time adalah hal yang sangat
penting dalam mendiagnosa problem hidrolik.
Volume = Area x Stroke
CYCLE TIME = (Volume/Flow Rate) x 60
f. Pressure Control Valve
Tekanan
hidrolik dikontrol melalui penggunaan sebuah valve yang membuka dan
menutup pada waktu yang berbeda berdasar aliran fluida by pass dari
tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Tanda panah menunjukan arah
aliran oli. Pressure control valve bisanya tipe pilot, yaitu bekerja
secara otomatis oleh tekanan hidrolik, bukan oleh manuasia. Pilot oil
ditahan oleh spring yang biasanya bias di adjust. Semakin besar tegangan
spring, maka semakin besar pula tekanan fluida yang dibutuhkan untuk
menggerakan valve.
g. Pressure Relief Valve
Presure
Relief Valve membatasi tekanan maksimum dalam sirkuit hidrolik dengan
membatasi tekanan maksimum pada komponen-komponen dalam sirkuit dan di
luar sirkuit dari tekanan yang berlebihan dan kerusakan komponen.
Saat
Presure relief valve terbuka, Oli bertekanan tinggi dikembalikan ke
reservoir pada tekanan rendah. Presure Relief valve biasanya terletak di
dalam directional control valve.
Ada dua macam relief valve yang digunakan yaitu :
Direct
Acting Relief Valve yang menggunakan sebuah pegas kuat untuk menahan
aliran dan membuka pada saat tekanan hidrlik lebih besar daripada
tekanan pegas
Pilot Operated relief valve yang menggunakan tekanan
pegas dan tekanan oli untuk menjalankan relief valve dan merupakan jenis
yang lebih umum dipakai
h. Directional Controll Valve.
Aliran
fluida hidrolik dapat dikontrol dengan menggunakan valve yang hanya
memberikan satu arah aliran. Valve ini sering dinamakan dengan check
valve yang umumnya menggunakan system bola.
Simbol directional
control valve ada yang berupa gabungan beberapa symbol. Valve ini
terdiri dari bagian yang menjadi satu blok atau juga yang dengan blok
yang terpisah. Garis putus putus menunjukan pilot pressure. Saluran
pilot pressure ini akan menyambung atau memutuskan valve tergantung dari
jenis valve ini normaly close atau normally open.
Spring berfungsi
untuk mengkondisikan valve dalam posisi normal. Jika tekanan sudah build
up pada sisi flow side valve, saluran pilot akan akan menekan dan valve
akan terbuka. Ketika pressure sudah turun kembali maka spring akan
mengembalikan ke posisi semula dibantu pilot line pasa sisi satunya
sehingga aliran akan terputus. Valve ini juga umum digunakan sebagai
flow divider atau sebagai flow control valve.
i. Flow Control Valve
Fungsi
katup pengontrol aliran adalah untuk mengontrol arah dari gerakan
silinder hidrolik atau motor hidrolik dengan merubah arah aliran oli
atau memutuskan aliran oli.
Flow control valve ada beragam macam, tergantung dari berapa posisi, sebagai contoh:
Flow control valve dua posisi biasanya digunakan untuk mengatur aliran ke actuator pada system hidrolik sederhana.
Simbol
symbol flow control valve dibawah ini menunjukan beberapa jenis cara
pengoperasiannya, ada yang menggunakan handle, pedal, solenoid dan lain
sebagainya.
j. Flow Control Mechanis
Ada
kalanya system hidrolik membutuhkan penurunan laju aliran atau
menurunkan tekana oli pada beberapa titik dalam sistem. Hal ini bias
dilakukan dengan memasang restrictor. Restrictor digambarkan seperti
pengecilan dalam system, dapat berupa fixed dan juga variable, bahakan
bias dikontrol dengan system lain.
k. Filter
Pengkodisian oli bisa dilakukan dengan berbagai cara, biasanya berupa filter, pemanas dan pendingin.
Ada 2 jenis saringan yang umum dipakai yaitu :
Strainer
Terbuat dari saringan kawat yang berukuran halus.
Saringan ini hanya memisahkan partikel-partikel kasar yang ada didalam oli.
Saringan ini biasanya di pasang di dalam reservoir tank pada saluran masuk ke pompa.
Filter :
Terbuat dari kertas khusus.
Saringan ini memisahkan partikel-partikel halus yang ada di dalam oli
Saringan ini biasanya terdapat pada saluran balik ke reservoir tank
Tugas Hidrolik Oil filter
Menapis kotoran, partikel logam dsb.
Kotoran dapat menyebabkan cepat terjadinya keausan Oil Pump, Hydrlic Cylinder dan Valve.
Saringan
filter yang halus akan menjadi buntu secara berangsur-angsur sejalan
dengan jam operasi mesin, maka elemennya perlu diganti secara berkala.
Dilengkapi
dengan by pass valve sehingga bila filter buntu, oli dapat lolos dari
filter dan kembali ke tangki. Hal ini dapat mencegah terjadinya tekanan
yang berlebihan dan kerusakan pada sistem tersebut.
l. Akumulator
Akumulator
berfungsi sebagai peredam kejut dalam system. Biasanya akumulator
terpasang paralel dengan pompa dan komponen lainnya. Akumulator
menyediakan sedikit aliran dalam kondisi darurat pada sistem steering
dan juga rem, menjaga tekanan konstan dengan kata lain sebagai pressure
damper. Umumnya pada sistem hidrolik modern digunakan akumulator dengan
tipe gas.
Diposkan
oleh deny tanujaya