Sabtu, 15 Februari 2014

DEFINISI PENGELASAN

 diposkan oleh deny tanujaya
Pendahuluan
Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Normen) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dengan kata lain, las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Dalam proses penyambungan ini adakalanya disertai dengan tekanan dan material tambahan (filler material)

Teknik pengelasan secara sederhana telah diketemukan dalam rentang waktu antara 4000 sampai 3000 SM. Setelah energi listrik dipergunakan dengan mudah, teknologi pengelasan maju dengan pesatnya sehingga menjadi sesuatu teknik penyambungan yang mutakhir. Hingga saat ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan.

Pada tahap-tahap permulaan dari pengembangan teknologi las, biasanya pengelasan hanya digunakan pada sambungan-sambungan dari reparasi yang kurang penting. Tapi setelah melalui pengalaman dan praktek yang banyak dan waktu yang lama, maka sekarang penggunaan proses-proses pengelasan dan penggunaan konstruksi-konsturksi las merupakan hal yang umum di semua negara di dunia.

Terwujudnya standar-standar teknik pengelasan akan membantu memperluas ruang lingkup pemakaian sambungan las dan memperbesar ukuran bangunan konstruksi yang dapat dilas. Dengan kemajuan yang dicapai sampai saat ini, teknologi las memegang peranan penting dalam masyarakat industri modern.

Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya didalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam penngetahuan.

Karena itu didalam pengelasan, penngetahuan harus turut serta mendampingi praktek, secara lebih terperinci dapat dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara pemeriksaan, bahan las, dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang.

KLASIFIKASI CARA-CARA PENGELASAN DAN PEMOTONGAN
Sampai pada waktu ini banyak sekali cara-cara pengklasifikasian yang digunakan dalam bidang las, ini disebabkan karena perlu adanya kesepakatan dalam hal-hal tersebut. Secara konvensional cara-cara pengklasifikasi tersebut pada waktu ini dapat dibagi dua golongan, yaitu klasifikasi berdasarkan energi yang digunakan(sumber panas) dan klasifikasi berdasarkan cara kerja.

Ditinjau berdasarkan sumber panasnya klasifikasi pengelasan dapat dibedakan tiga:
1.Mekanik
2.Listrik
3.Kimia

Ditinjau berdasarkan cara kerjanya klasifikasi pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.

1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.
2. pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.
3. pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat dan disatukan denngan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.


PROSES-PROSES PENGELASAN
a. Las listrik dengan elektroda berselaput (SMAW)
Las listrik ini menggunakan elektroda berelaput sebagai bahan tambahan.


Busur listrik yang terjadi di antara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagaian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elekroda kawah las, busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan selaput elektroda yang membeku akan memutupi permukaan las yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.

Perbedaan suhu busur listrik tergantung pada tempat titik pengukuran, missal pada ujung elektroda bersuhu 3400° C, tetapi pada benda kerja dapat mencapai suhu 4000° C.



Keuntungan
SMAW adalah proses las busur paling sederhana dan paling serba guna. Karena sederhana dan mudah dalam mengangkut peralatan dan perlengkapannya, membuat proses SMAW ini mempunyai aplikasi luas mulai dari refinery piping hingga pipelines, dan bahkan untuk pengelasan di bawah laut guna memperbaiki struktur anjungan lepas pantai. SMAW bisa dilakukan pada berbagai posisi atau lokasi yang bisa dijangkau dengan sebatang elektroda. Sambungan-sambungan pada daerah dimana pandangan mata terbatas masih bisa di las dengan cara membengkokkan elektroda.

Proses SMAW digunakan untuk mengelas berbagai macam logam ferrous dan non ferrous, termasuk baja carbon dan baja paduan rendah, stainless steel, paduan-paduan nikel, cast iron, dan beberapa paduan tembaga.

Kelemahan
Meskipun SMAW adalah proses pengelasan dengan daya guna tinggi, proses ini mempunyai beberapa karakteristik dimana laju pengisiannya lebih rendah dibandingkan proses pengelasan semi-otomatis atau otomatis. Panjang elektroda tetap dan pengelasan mesti dihentikan setelah sebatang elektroda terbakar habis. Puntung elektroda yang tersisa terbuang, dan waktu juga terbuang untuk mengganti–ganti elektroda. Slag atau terak yang terbentuk harus dihilangkan dari lapisan las sebelum lapisan berikutnya didepositkan. Langkah-langkah ini mengurangi efisiensi pengelasan hingga sekitar 50 %.

Asap dan gas yang terbentuk merupakan masalah, sehingga diperlukan ventilasi memadai pada pengelasan di dalam ruang tertutup. Pandangan mata pada kawah las agak terhalang oleh slag pelindung dan asap yang menutupi endapan logam. Dibutuhkan juru las yang sangat terampil untuk dapat menghasilkan pengelasan berkualitas radiography apabila mengelas pipa atau plat hanya dari arah satu sisi.


b. Las Listrik TIG

Pengelasan ini pertama kali ditemukan di USA (1940), berawal dari pengelasan paduan untuk bodi pesawat terbang.

Prinsip : Panas dari busur terjadi diantara elektrode tungsten dan logam induk akan meleburkan logam pengisi ke logam induk di mana busurnya dilindungi oleh gas mulia (Ar atau He)

Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas, untuk pengelasan. Titik cair elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410° C, sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik.

Tangkai listrik dilengkapi dengan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung yang melindungi daerah las dari luar pada saat pengelasan.

Sebagian bahan tambah dipakai elektroda tampa selaput yang digerakkan dan didekatkan ke busur yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar.

Sebagi gas pelindung dipakai gas inert seperti argon, helium atau campuran dari kedua gas tersebut yang pemakainnya tergantung dari jenis logam yang akan dilas.

Tangkai las TIG biasanya didinginkan dengn air yang bersirkulasi.





Pembakar las TIG terdiri dari :
1) Penyedia arus
2) Pengembali air pendingi,
3) Penyedia air pendingin,
4) Penyedia gas argon,
5) Lubang gas argon ke luar,
6) Pencekam elektroda,
7) Moncong keramik atau logam,
8) Elektroda tungsten,
9) Semburan gas pelindung.

Keuntungan : Digunakan untuk Alloy Steel, Stainless Steel maupun paduan Non Ferrous: Ni, Cu, Al (Air Craft). Disamping itu mutu las bermutu tinggi, hasil las padat, bebas dari porositas dan dapat untuk mengelas berbagai posisi dan ketebalan.

Keuntungan
Proses GTAW menghasilkan pengelasan bermutu tinggi pada bahan-bahan ferrous dan non ferrous. Dengan teknik pengelasan yang tepat, semua pengotor yang berasal dari atmosfir dapat dihilangkan. Keuntungan utama dari proses ini yaitu, bisa digunakan untuk membuat root pass bermutu tinggi dari arah satu sisi pada berbagai jenis bahan. Oleh karena itu GTAW digunakan secara luas pada pengelasan pipa, dengan batasan arus mulai dari 5 hingga 300 amp, menghasilkan kemampuan lebih besar untuk mengatasi masalah pada posisi sambungan yang berubah-ubah seperti celah akar. Sebagai contoh, pada pipa tipis (dibawah 0,20 inci) dan logam-logam lembaran, arus bisa diatur cukup rendah sehingga pengendalian penetrasi dan pencegahan terjadinya terbakar tembus (burnt through) lebih mudah dari pada pengerjaan dengan proses menggunakan elektroda terbungkus. Kecepatan gerak yang lebih rendah dibandingkan dengan SMAW akan memudahkan pengamatan sehingga lebih mudah dalam mengendalikan logam las selama pengisian dan penyatuan.

Kelemahan.
Kelemahan utama proses las GTAW yaitu laju pengisian lebih rendah dibandingkan dengan proses las lain umpamanya SMAW. Disamping itu, GTAW butuh kontrol kelurusan sambungan yang lebih ketat, untuk menghasilkan pengelasan bermutu tinggi pada pengelasan dari arah satu sisi. GTAW juga butuh kebersihan sambungan yang lebih baik untuk menghilangkan minyak, grease, karat, dan kotoran-kotoran lain agar terhindar dari porosity dan cacat-cacat las lain.

GTAW harus dilindungi secara berhati-hati dari kecepatan udara di atas 5 mph untuk mempertahankan perlindungan inert gas di atas kawah las.



c. Las Listrik Submerged (SAW)

Las listrik submerged yang umumnya otomatis atau semi otomatis menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik di antara ujung elektroda dan bahan dasar di dalam timbunan fluksi sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti biasanya pada las listrik lainya. Operator las tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm las).

Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencir dan membeku dan menutup lapian las. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak-terak las.

Elektora yang merupakan kawat tampa selaput berbentuk gulungan (roll) digerakan maju oleh pasangan roda gigi yang diputar oleh motor listrik.

Mesin las ini dapat menggunakan sumber listrik AC yang lamban dan DC dengan tegangan tetap bila menggunakan listrik AC.

Perlu adanya pengaturan kecepatan pengumpanan kawat las yang dapat diubah-ubah untuk mendapatkan panjang busur yang diperlukan. Bila menggunakan sumber listrik DC dengan tegangan tetap, kecepatan pengumpanan dapat dibuat tetap dan biasanya menggunakan polaritas balik (DCRP). Mesin las dengan listrik DC kadang-kadang digunakan untuk mengelas pelat tipis dengan kecepatan tinggi atau untuk pengelasan dengan eletroda lebih dari satu.

Keuntungan Las Busur Rendam:
Kualitas Las baik
Penetrasi cukup
Bahan las hemat
Tidak perlu operator trampil
Dapat memakai arus yang tinggi

Kerugian Las Busur Rendam:
Sulit menentukan hasil seluruh pengelasan
Posisi pengelasan hanya horisontal
Penggunaan sangat terbatas

Keuntungan
Proses las SAW ini dapat digunakan untuk mengelas carbon steel, low alloy steel, stainless steel dan beberapa paduan nikel tinggi. Proses ini digunakan secara luas untuk membuat lapisan anti karat dengan menggunakan elektroda berbentuk lembaran (tebal 0,5 mm dan lebar 60 mm). Proses las ini dapat dikerjakan dengan arus lebih tinggi serta elektroda berganda, sehingga diperoleh laju pengisian dua hingga sepuluh kali lebih cepat dari pada SMAW. Karakteristik penetrasi yang dalam dari proses SAW ini menyebabkan kampuh las bisa dibuat lebih sempit, sehingga dapat mengurangi jumlah lapisan yang diperlukan dan juga menghemat waktu pengelasan. Lapisan slag yang menyelimuti logam las memberikan perlindungan yang handal terhadap logam las cair, sehingga menghasilkan deposit las bermutu tinggi.

Sebagai sebuah proses las busur terbuka, SAW tidak menimbulkan radiasi tinggi dimana hal ini memberikan kenyamanan kepada juru las. SAW adalah proses las rendah hydrogen, tetapi kandungan hydrogennya tergantung dari tingkat kekeringan dan jenis flux yang dipakai. Kekerasan di daerah HAZ cenderung lebih rendah karena panas masukan yang lebih tinggi menyebabkan laju pendinginan menjadi lebih lambat. Pada umumnya tampilan bead yang halus dari pengelasan SAW membuat inspeksi visual menjadi lebih mudah terhadap cacat-cacat las karena kesalahan operator atau kesalahan fungsi peralatan.

Kelemahan
Di dalam prakteknya, proses las SAW membutuhkan penanganan dan waktu pemasangan lebih banyak untuk meletakkan benda kerja sedemian rupa sehingga pengelasan dapat dilakukan dengan posisi datar. Terbatasnya pandangan mata terhadap busur dan kawah las selama pengelasan membuat proses ini menjadi lebih sulit dalam mempertahankan posisi las di atas sambungan, meskipun pada umumnya hal ini tidak menjadi masalah. Waktu pemasangan untuk pengelasan lebih lama dibandingkan dengan GMAW dan SMAW, sehingga proses ini tidak ekonomis pada pekerjaan-pekerjaan kecil. Apabila menggunakan panas masukan lebih besar, bisa terbentuk butiran-butiran kasar di daerah HAZ. Keadaan ini menyebabkan hilangnya sifat impact, yang pada beberapa aplikasi tidak diperbolehkan. Pada pengelasan dengan lapisan banyak, harus dipilih kombinasi kawat/flux yang sesuai sehingga dapat mencegah pembentukan unsur Mn dan Si pada logam las, karena unsur-unsur ini akan menaikan kekerasan, menurunkan ketangguhan, dan menimbulkan masalah retak pada sour service.

d. Las Listrik MIG

Seperti halnya pad alas listrik TIG, pad alas listrik MIG juga panas ditimbulkan oleh busur listrik antara dua electron dan bahan dasar.

Elektroda merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang geraknya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motor listrik. Gerakan dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai las dilengkapi dengan nosel logam untuk menghubungkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas melalui slang gas.

Gas yang dipakai adalah CO2 untuk pengelasan baja lunak dan baja. Argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan aluminium dan baja tahan karat. Proses pengelasan MIG ini dadpat secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual, sedangkan otomatik adalah pengelasan yang seluruhnya dilaksanakan secara otomatik.

Elektroda keluar melalui tangkai bersama-sama dengan gas pelindung.


Keuntungan
Proses pengelasan GMAW dapat dikerjakan secara semi-otomatis atau otomatis. Asap dan percikan las pada GMAW hubungan singkat lebih sedikit dibandingkan dengan SMAW, juga tidak ada slag yang harus dibersihkan setelah pengelasan selesai. Kecepatan pengelasan dan laju pengisian sama atau bisa lebih besar dari pada SMAW. Larutan logam las umumnya lebih rendah karena penetrasi GMAW lebih dangkal. Dengan panas masukan rendah dan penetrasi yang dangkal, logam-logam tipis lebih mudah disambung dan sambungan yang memiliki celah root lebih lebar akan lebih mudah dilas. Pada fabrikasi pipa-pipa di bengkel, root pass bermutu tinggi dapat dikerjakan lebih cepat pada berbagai posisi dan pada umumnya dengan biaya lebih rendah.

GMAW spray transfer dan globular transfer mempunyai kawah las yang lebih mudah dilihat, sama halnya dengan las busur teknik hubungan singkat (short circuiting arc) tetapi tanpa slag. Karena tidak ada flux dan relatif sedikit jumlah deoxidizer yang diberikan pada kawat, lebih sedikit pekerjaan membersihkan yang diperlukan setelah pengelasan selesai. Keseragaman panjang busur dipertahankan dengan cara membuat sumber listrik memiliki tegangan konstan. Proses las GMAW mempunyai laju pengisian lebih besar pada pengelasan paduan-paduan ferrous dan non-ferrous. Proses ini cocok dipergunakan pada las kampuh dan pengelasan untuk membuat lapisan anti karat pada stainless steel, nickel based alloys dan paduan-paduan tembaga seperti aluminum bronze.

Kelemahan.
Peralatan las GMAW lebih mahal, dan lebih rumit dalam pemasangan dan perawatan, dibandingkan dengan SMAW. Biaya kawat las dan shielding gas bisa menjadi lebih mahal dibandingkan dengan elektroda terbungkus, tetapi hal ini bisa diimbangi karena produktivitas yang tinggi dan sedikitnya pemborosan.

Shielding gas pada pengelasan GMAW dapat terganggu karena pengaruh tiupan angin, sehingga harus diambil tindakan pencegahan apabila kecepatan angin lebih dari 5 mph. Pelindung angin atau tirai khusus dapat dipakai untuk menahan atau mengurangi tiupan angina, sehingga kecepatannya cukup rendah untuk menjaga shielding gas secara memadai. Memperbesar aliran gas untuk mengimbangi pengaruh tiupan angin yang berlebihan, akan menimbulkan masalah lain yang lebih buruk, karena akan timbul turbulensi disekitar busur yang akan menarik udara disekitarnya.

GMAW memerlukan ruang gerak yang lebih besar terhadap benda kerja karena pengaruh ukuran welding gun dan nozzle. Pada umumnya alat pengumpan kawat harus ditempatkan sedekat mungkin dengan benda kerja.

Short-circuiting welding dapat dipakai untuk mengelas root pass dengan cara butt weld atau sambungan bercabang tetapi harus dikontrol ketat saat melakukan fill pass, karena ada resiko non-fusion atau cold lap. Ketika melakukan fill pass pada pengelasan pipa dengan cara butt weld, pengelasan hanya dilakukan dengan cara las naik yaitu antara posisi jam 10 dan jam 2, dimana pipa bisa ditahan tetap oleh kuda-kuda penyangga (posisi 5G) atau diputar (1G). Proses pengelasan ini tidak cocok dikerjakan pada fillet weld apabila tebal logam lebih dari 1/4 inch, dan pada umumnya tidak digunakan untuk fabrikasi pressure vessel, tangki atau palang-palang struktur.

Lack of fusion yang terletak diantara lapisan-lapisan las sukar dideteksi dengan radiography dan karena pengaruh kontrol yang buruk dari proses hubungan singkat ini, masalah LOF menjadi cukup berat, sehingga membuat beberapa fabrikator meninggalkan proses pengelasan ini. Dibandingkan dengan proses las SMAW, pengelasan short-circuiting butuh kebersihan, dan kelurusan sambungan serta penggerindaan tack weld yang lebih baik guna mendapatkan hasil pengelasan root pass bermutu tinggi.

LOF tidak akan menjadi masalah jika panas masukan dibuat lebih tinggi pada GMAW spray transfer atau globular transfer. Pada GMAW spray transfer, terdapat radiasi busur yang banyak. Hal ini tidak menyenangkan bagi juru las dan membuat proses ini lebih cocok untuk las otomatis pada beberapa aplikasi. Pengelasan GMAW spray transfer terbatas pada pengelasan posisi datar dan horizontal saja karena kawah las lebih besar.

DEFINISI KOMPRESOR


KOMPRESOR

Diposkan oleh deny tanujaya
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar.

Kompressor adalah

mesin untuk memampatkan udara atau gas. Secara umum biasanya mengisap udara dari atmosfer, yang secara fisika merupakan campuran beberapa gas dengan susunan 78% Nitrogren, 21% Oksigen dan 1% Campuran Argon, Carbon Dioksida, Uap Air, Minyak, dan lainnya. Namun ada juga kompressor yang mengisap udara/ gas dengan tekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfer dan biasa disebut penguat (booster). Sebaliknya ada pula kompressor yang menghisap udara/ gas bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfer dan biasanya disebut pompa vakum.

Fungsi dari sebuah kompresor adalah untuk menaikkan tekanan suatu gas, tekanan gas dapat dinaikkan dengan memaksakan untuk mengurangi volumenya. Ketika volumenya dikurangi, tekanannya naik. Sebuah kompresor “positive displacement”, memaksa gas dengan cara ini.

JENIS-JENIS KOMPRESOR
Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini kompresor mempunyai kegunaan yang sangat luas dihampir segala bidang baik di bidang industri, pertanian, rumah tangga, dsb. Jenis dan ukurannyapun baraneka ragam sesuai dengan pemakainya.

Klasifikasi kompresor dapat digolong-golongkan atas beberapa, yaitu :
A. Kompresor yang digolongkan atas dasar tekanannya.
Kompresor atas golongan dibagi atas 3, yaitu :
1. Kompresor (pemampat) dipakai untuk jenis yang bertekanan tinggi.
2. Blower (peniup) dipakai untuk bertekanan rendah.
3. Fan (kipas) dipakai untuk yang bertekanan sangat rendah.

B. Atas dasar pemampatannya kompresor dapat dibagi atas 2, yaitu :
1. Jenis Turbo
Jenis turbo menaikan tekanan dan kecepatan gas-gas dengan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeler atau dengan gaya angkat (lift) yang ditimbulkan oleh sudu.
2. Jenis Perpindahan
Jenis perpindahan menaikkan tekanan dengan memperkecil atau memafaatkan volume gas yang dihisap ke dalam silinder atau stator oleh torak atau sudu. Jenis perpindahan ini dibagi 2 macam, yaitu :
a. Jenis putar (rotary)
• Kompresor Ulir Putar (Rotary Screw Compressor)
• Lobe
• Vane
• Liquid Ring
• Scroll
b. Jenis Bolak-balik
1. Kompresor Piston Aksi Tunggal
2. Kompresor Piston Aksi Ganda
3. Kompresor Piston Diagfragma

C. Kompresor yang dibagi atas dasar Konstruksinya.
Berdasarkan atas ini dibagi atas berbagai macam, yaitu :
1. Berdasarkan Jumlah Tingkat Kompresi, yaitu: Satu Tingkat, Dua Tingkat, dan banyak Tingkat.
2. Berdasarkan Langkah Kerja, yaitu: Kerja Tunggal (Single Acting), Kerja Ganda (Double Acting).
3. Berdasarkan Susunan Silinder, yaitu: Mendatar, Tegak, Bentuk–L, Bentuk–V, Bentuk–W, Bentuk Bintang, Lawan Berimbang (Balance Oposed).
4. Berdasarkan Cara Pendingin, yaitu, Pendingin Air, Pendingin Udara.
5. Berdasarkan Transmisi Penggerak, yaitu: Langsung, Sabuk–V, Roda Gigi.
6. Berdasarkan Penempatannya, yaitu: Permanen (stationery), dapat dipindahkan (portable).
7. Berdasarkan Cara Pelumasannya, yaitu: Pelumas Minyak, Tanpa Minyak.

Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif. dapat dilihat dalam bagan seperti dibawah ini.

Kompresor udara

Diposkan oleh deny tanujaya

A.PENGERTIAN DAN FUNGSI KOMPRESOR
           
            Kompresor adalah suatu alat untuk melayani udara yang bertekanan,yaitu dengan cara mengisap udara luar dan dikompresikannya dalam suatu sistem atau tabung kompresor itu sendiri .Kompresor banyak kita jumpai ,misalnya mulai dari alat pengisi ban,pengecatan,pembersih udara,penyediaan udara untuk pembakaran ketel atau motor diesel, sirkulasi udara pada sistem pendinginan udara, dan alat-alat pneumatic,yaitu bor pneumatic, rem pneumatic, robot pneumatic, otomasi/otomatisasi pada mesin-mesin industri, dan semacamnya.

B.MACAM-MACAM KOMPRESOR

1.Berdasarkan cara mengkrompesikan fluida(udara, gas, dan uap,terdiri atas:
a.     Kompresor positif: yang termasuk kompresor ini adalah kompresor-kompresor torak dan rotasi
b.     Kompresor non positif: yaitu kompresor-kompresor sentrifugal

2. Berdasarkan bentuk dan kedudukannya, terdiri atas:
    a.     Kompresor vertical
    b.     Kompresor horizontal
    c.     Kompresor bersilinder banyak
    d      Kompresor bentuk V (dua silinder)
    e.     Kompresor bentuk Y (tiga silinder)
    f.      Kompresor bentuk X (empat silinder)

3. Berdasarkan tekanan yang dihasilkannya, terdiri atas:
    a.     Kompresor tekanan rendah
    b.     Kompresor tekanan menengah
    c.     Kompresor tekanan tinggi

4. Berdasarkan putaran yang dibutuhkannya, terdiri atas:
    a.     Kompresor putaran rendah
    b.     Kompresor putaran tinggi

5. Berdasarkan konstruksinya, terdiri atas:
    a.     Kompresor torak
    b.     Kompresor arah radial (roda gigi)
    c.     Kompresor skrup
    d.     Kompresor centrifugal

6. Berdasarkan fluida yang dikompresikannya, terdiri atas:
    a.     Kompresor udara
    b.     Kompresor gas
    c.     Kompresor uap


7. Berdasarkan tingkat tekanannya, terdiri atas:
    a.     Kompresor satu tingkat
    b.     Kompresor banyak tingkat
   
8. Berdasarkan pengoperasiannya, terdiri atas:
    a.     Kompresor statisioner (diam di tempat)
    b.     Kompresor tidak statisioner


KOMPONEN KOMPRESOR UDARA dan FUNGSINYA

Mesin kompresor terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan. Bagian ini satu sama lain saling menunjang dalam proses kompresi udara. Komponen dari kompresor tersebut diantaranya adalah:

Drain Valve
Salah satu perangkat penting dari sebuah kompresor adalah drain valve. Perangkat ini merupakan bagian yang mengatur tekanan udara yang terdapat dalam tabung penyimpanan kompresor. Dalam tabung penyimpanan udara, biasanya terdapat air yang merupakan efek dari perbedaan suhu udara dalam tabung dengan suhu ruangan. Air ini dapat dibuang melalui perangkat ini. Selain itu kotoran yang ikut masuk ke dalam tabung juga dapat dikeluarkan dengan alat ini.


Fluid Cooler
Akibat proses kompresi yang dialakukan oleh mesin kompresor, suhu pada mesin kompresor menjadi tinggi. Apabila suhu ini dibiarkan begitu saja, tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan terjadinya ledakan, yang diakibatkan oleh overheat pada mesin kompresor.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka pada mesin kompresor biasanya sudah terdapat sebuah mekanis, untuk menurunkan suhu pada mesin kompresor. Alat tersebut adalah fluid cooler. Selain mengendalikan suhu mesin kompresor, alat ini juga dapat mendinginkan dan mengontrol suhu tekanan udara yang dihasilkan oleh kompresor.

Hose
Untuk menggunakan udara bertekanan yang telah terisimpan dalam tabung penyimpanan kompresor, kita membutuhkan selang khusus. Selang ini digunakan untuk mengalirkan udara bertekanan tersebut sehingga dapat digunakan setiap saat. Biasanya selang ini mempunyai kemampuan untuk menahan tekanan yang terdapat pada udara tersebut.

Selang ini pada umumnya terbuat dari karet dengan panjang yang bervariasi. Selang karet ini ada yang berbentuk spiral, namun ada juga yang berbentuk lurus, yang digulung pada gulungan khusus untuk selang kompresor.

Hose Fitting
Untuk menghubungkan hose dengan mesin kompresor, digunakan sebuah alat yang terpasang pada pangkal dari hose yang kita gunakan. Alat tersebut lazim disebut hose fitting. Alat ini menghubungkan hose dengan Ball valve yang terpasang pada kompresor.

Hose fitting ini terpasang pada hose dengan menggunakan pressure tools, sehingga tidak mudah terlepas walaupun diberikan tekanan yang tinggi. Untuk menghubungkan hose fitting dengan ball valve, pada hose fitting ini terdapat draft dalam yang sesuai dengan draft yang ada pada ball valve.

Selain terpasang pada bagian pangkal, untuk menghubungkan hose dengan ball valve, hose fitting juga terdapat pada bagian ujung dari hose. Fungsi hose fitting yang terpasang pada bagian ujung ini adalah untuk menghubungkan hose dengan perangkat lain yang kita gunakan, seperti pistol angin maupun alat sejenis lainnya.

Ball Valve
Untuk menghubungkan kompresor dengan hose melalui hose fitting, diperlukan alat khusus. Alat tersebut adalah ball valve. Selain untuk menghubungkan kompresor dengan hose maupun hose fitting, ball valve juga berfungsi untuk mengatur pengeluaran udara bertekanan dari dalam kompresor.

Pada ball valve terdapat bola yang berlubang di tengahnya. Bola ini dapat diputar dengan menggunakan tuas yang terdapat pada bagian atas ball valve. Apabila posisi lubang bola searah dengan arah ball valve (terbuka), maka udara akan keluar menuju hose. Namun apabila lubang pada bola dalam ball valve ini mempunyai posisi yang tidak searah (tertutup), maka udara bertekanan yang terdapat pada kompresor tidak akan keluar menuju hose.

Filters
Setiap mesin mempunyai satu bagian yang mempunyai fungsi sebagai penyaring. Pada kompresor, filter yang digunakan terdiri dari dua jenis, yaitu filter udara dan filter oli.
Filter udara mempunyai fungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam intake kompresor. Seperti kita ketahui bahwa udara disekitar kita sebenarnya tercampur dengan debu dan kotoran lain. Filter ini mempunyai fungsi untuk mencegah debu dan kotoran tersebut masuk ke dalam kompresor. Biasanya filter ini dipasang pada bagian yang menghubungkan intake kompresor dengan ’dunia luar’. Filter udara ini harus sering dibersihkan untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal pada kompresor.

Filter oli pada dasarnya mempunyai sistim kerja yang sama dengan filter udara. Fungsi dari filter oli ini adalah untuk menyaring minyak pelumas yang digunakan untuk melumasi bagian dari mesin kompresor. Hal ini akan semakin menambah kinerja dari kompresor dalam melakukan kompresi udara.

Pressure Gauge
Seringkali kita ingin mengetahui berapa tekanan udara yang terdapat pada tabung penyimpanan kompresor. Namun kita tidak mungkin mengetahuinya tanpa ada alat bantu yang memudahkan kita mengetahui berapa tekanan udara yang tersimpan dalam tabung kompresor. Alat tersebut dikenal dengan nama pressurre gauge.

Pada pressure gauge terdapat angka-angka yang menunjukkan jumlah tekanan dalam tabung penyimpanan. Satuan yang terdapat pada pressure gauge ini ada dua macam, yaitu psi dan bar. Kedua ukuran tekanan udara ini mempunyai perbandingan angka masing-masing, tergantung satuan tekanan yang mana yang biasa kita gunakan.

Pressure Switch
Untuk menghubungkan pressure gauge dengan kompresor, terdapat sebuah alat lain yang bernama pressure switch. Selain berfungsi sebagai penghubung antara kompresor dengan pressure gauge, pressure switch juga mempunyai fungsi sebagai pemutus tenaga yang digunakan kompresor apabila kapasitas tabung penyimpanan telah mencapai batas yang sudah ditentukan. Hal ini lebih ditujukan untuk menghindari terjadinya overloaded pada tabung penyimpanan.

Selain untuk memutus arus listrik, pressure switch juga berfungsi sebagai sensor untuk menyalakan kembali kompresor apabila jumlah tekanan udara dalam tabung penyimpanan sudah mencapai titik minimum tekanan yang ditentukan. Dalam alat ini juga terdapat pengatur tekanan, baik itu tekanan maksimal maupun tekanan minimal, yang tersimpan dalam tabung sesuai keinginan kita.

Safety Valve
Adakalanya kita menginginkan tekanan kompresor yang cukup tinggi, tanpa memperhitungkan kapasitas dari tabung pengaman. Pada saat tekanan dalam kompresor sudah melebihi batas maksimal, maka akan ada alat yang secara otomatis mengeluarkan kembali tekanan udara tersebut, hingga ke titik aman. Alat ini biasa disebut safety valve.

Dengan adanya safety valve ini, maka kemungkinan terjadinya ledakan tabung penyimpanan kompresor dapat dihindari. Titik maksimal pada safety valve ini juga dapat diatur sesuai dengan keinginan kita, melalui pressure switch.

Receiver Tank
Untuk menyimpan udara yang sudah dikompresi oleh mesin kompresor, diperlukan sebuah tempat yang mampu menahan besarnya tekanan dari udara tersebut. Tempat penyimpanan ini biasa dikenal dengan nama receiver tank.

Model dari receiver tank biasanya berbentuk tabung dengan ukuran yang bervariasi, tergantung dari kapasitas yang mampu ditampungnya. Sedangkan posisi receiver tank pada kompresor ada yang vertikal, dan ada juga yang dipasang secara horisontal. Biasanya receiver tank ini terbuat dari pelat baja yang dilapisi dengan lapisan khusus anti karat, dan dicat dengan warna yang sesuai dengan kompresornya.

Pada receiver tank biasanya terdapat juga drain valve. Drain valve ini berfungsi sebagai pembuang air yang terdapat dalam receiver tank sebagai akibat dari kompresi udara yang dilakukan oleh kompresor. Kapasitas dari receiver tank berkisar antara 80 galon sampai dengan 8000 galon, tergantung model dari kompresor yang menyertainya. 



Berdasarkan cara pengubahan tenaga atau cara kompresinya, secara umum kompresor dapat dibagi menjadi 2 jenis utama, yaitu kompresor perpindahan positif (positive displacement compressor), tekanan gas atau udara dapat bertambah dengan cara mengecilkan atau mendorong secara paksa volume gas atau udara yang dihisap masuk ke dalam ruangan atau silinder. Jenis yang kedua adalah kompresor dinamik, gas atau udara yang dihisap masuk dipercepat alirannya oleh sebuah impeler, kemudian energi kinetik yang diterima oleh gas atau udara tersebut diubah menjadi energi potensial untuk menaikkan tekanannya.
Penggolongan berdasarkan cara kompresi :
1. Kompresor perpindahan positif
a. Kompresor torak (reciprocating compressor)
Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya dibuat sedemikian rupa sehingga gerakan putar dari penggerak mula diubah menjadi gerakan bolak-balik. Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan gerak bolak-balik pada torak. Gerakan ini akan menghisap gas atau udara ke dalam silinder dan memampatkannya. Kenaikkan yang terjadi disebabkan adanya pengurangan atau pengecilan volume yang dilakukan pleh piston. Kompresor ini umumnya dipakai untuk menghasilkan gas atau udara tekanan tinggi, tetapi dengan kapasitas yang rendah.
b. Kompresor putar (rotary compressor)
Kompresor putar mempunyai sebuah rotor yang berputar di dalam stator (dapat berbentuk silindris). Biasanya rotor dipasang secara eksentris terhadap silinder. Kompresor ini mempunyai getaran relatif sangat kecil dibandingkan dengan kompresor torak. Cara kerjanya adalah gas dimampatkan sampai suatu perbandingan volume tertentu sebelum dikeluarkan, tekanan yang dihasilkan pada saat akan dikeluarkan tidak selalu sama dengan tekanan kerja di pipa keluar. Jenis dari kompresor ini adalah screw dan vane.

2. Kompresor dinamik
a. Kompresor sentrifugal
Proses penekanan atau kompresor ini pada dasarnya terdiri dari beberapa tahap, kompresi dilakukan dengan mengenakan gaya inersia pada gas atau udara. Gas memasuki kompresor melewat sebuah nosel sisi masuk, kemudian pada waktu gas melewati sederetan sudu-sudu yang berputar (impeler), gaya tersebut ditransmisikan untuk menambah energi kinetik aliran dengan memberikan percepatan pada gas. Sesudah dari impeler, gas memasuki difuser yang merubah energi kinetik menjadi energi potensial tekanan, sehingga kecepatan fluida kerja disini berkurang. Dari impeler, gas mengalir melewati sebuah volut atau kolektor, disini gas diperlambat lagi sebelum gas dikeluarkan melewati nosel sisi keluar unuk kompresor tingkat tunggal atau masuk ke tingkat berikutnya untuk kompresor tingkat banyak. Kompresor ini umumnya dipakai untuk menghasilkan tekanan yang tinggi dengan kapasitas yang tinggi pula.
b. Kompresor aksial
Disini nosel masuk berfungsi mengarahkan dan mempercepat aliran gas atau udara ke dalam sudu pengarah. Dari sudu pengarah, gas akan masuk ke sudu putar yang akan menambahkan energi ke daam gas. Sudu tetap berfungsi sebagai difuser dan pembelok arah aliran ke deretan sudu gerak pada tingkat berikutnya. Biasanya beberapa deret pertama dari sudu tetap dapat diatur untuk penggunaan mesin diluar kondisi rancangan, sedangkan sebagian besar sudu tetap adalah fixed. Sudu tetap pada tingkat terakhir berfungsi sebagai sudu pembebas olakan sebelum aliran gas atau udara lewat nosel sisi keluar. Kompresor ini umumnya dipakai untuk kapasitas yang besar tetapi dengan tekanan yang tidak terlalu tinggi.
Penggolongan menurut konstruksi :
a. Terbuka, motor listrik dipasang terpisah dari kompresor.
b. Semi hermetik, motor listrik dibuat menjadi satu rumah dengan kompresor.
c. Hermetik, hampir sama dengan semi hermetik, hanya disini penyambungan rumah kompresor dengan stator motor dilakukan melaui pengelasan.

Pengertian Fungsi Kompresor & Jenis Alat Konstruksi

Fungsi Kompresor & Jenis Alat Konstruksi

Saat ini sudah banyak orang yang menggunakan kompresor untuk membantu mereka dalam melakukan perkerjaannya. Jika dulu kompresor hanya digunakan pada mereka yang bekerja di bagian otomotif, saat ini kompresor banyak digunakan oleh mereka yang bekerja di berbagai bidang, baik itu otomotif, konstruksi, maupun pada rumah tangga.

Pada industri otomotif, kompresor merupakan sebuah perangkat yang sangat penting. Kompresor ini digunakan untuk mempermudah dalam melakukan beragam aktivitas. Salah satu kegunaan kompresor adalah untuk melakukan pengecatan. Hasil akhir yang diperoleh jika melakukan pengecatan dengan bantuan kompresor jauh lebih baik jika tidak menggunakannya. Selain untuk pengecatan, kompresor juga digunakan untuk mengisi maupun menambah tekanan udara pada ban kendaraan bermotor.

Kompresor juga digunakan oleh kalangan rumah tangga. Mereka yang menggunakan kompresor ini bisa kaum pria maupun kaum wanita. dalam rumah tangga kompresor dapat digunakan untuk membersihkan sudut-sudut ruangan maupun peralatan rumah tangga, atau furnitur. selain itu kompresor juga dapat digunakan untuk melakukan pemasangan wallpaper, maupun perangkat lainnya.

Penggunaan kompresor pada bidang konstruksi juga semakin ramai belakangan ini. Kompresor ini digunakan untuk mempermudah pekerja konstruksi dalam melaksanakan tugasnya. Pekerjaan yang dilakukan dengan bantuan kompresor berdasarkan alat yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut:
Blow-gun

Alat ini biasa digunakan untuk membersihkan debu dan kotoran yang terdapat pada daerah yang tidak terjangkau oleh tangan. Pembersihan pada daerah tersebut dilakukan dengan cara meniupkan udara bertekanan tinggi yang terdapat pada kompresor. Udara ini diarahkan ke daerah tersebut dengan menggunakan blow-gun. Jenis blow-gunyang digunakan bermacam-macam, ada yang panjang, namun ada juga yang pendek. Pada blow-gun ini terdapat bagian yang mampu menahan udara supaya tidak keluar pada saat blow-gun tidak sedang digunakan.
Nail gun

Nail gun biasa digunakan untuk memasang paku pada dinding. Dengan menggunakan nail gun, maka pekerjaan akan menjadi lebih mudah. Tenaga yang dikeluarkan juga lebih sedikit. Namun perlu diperhatikan, bahwa menggunakan nail gun juga mengandung resiko yang cukup signifikan. Apabila kita tidak berhati-hati, tekanan yang dihasilkan oleh nail gun dapat mengakibatkan cidera. Hal ini karena tekanan yang diterima oleh nail gun cukup besar.
Air Stapler

Air stapler biasanya digunakan untuk menempelkan wallpaper pada dinding rumah.namun perlu diperhatikan bahwa jika mengguakan air stapler, maka kita harus memastikan permukaan dinding benar-benar rata. Hal ini untuk menghindari terjadinya cidera yang dapat menimpa kita. Seperti halnya nail gun, air stapler juga mendapatkan tenaga pendorong yang sangat kuat oleh kompresor. Tekanan yang cukup besar ini dapat mengakibatkan cidera yang cukup fatal bila kita tidak berhati-hati dalam menggunakannya.
Air Sander

Yang dimaksud dengan sander adalah alat untuk meratakan permukaan bidang datar, atau biasa dikenal dengan nama amplas. Air sander adalah sebuah alat yang digunakan untuk memudahkan kita dalam meratakan permukaan yang akan dicat. Dengan air sander, pekerjaan mengamplas akan menjadi lebih mudah, ringan, dan cepat. Air sander menggunakan tenaga angin yang diberi tekanan untuk menjalankannya. mengingat besarnya tekanan yang diterima oleh air sander, maka kita harus benar-benar berhati-hati dalam menggunakannya. Hal ini untuk menghindari terjadinya cidera yang diakibatkan oleh besarnya tekanan yang diterima oleh air sander tersebut. Air sander banyak digunakan di bidang otomotif maupun bidang konstruksi.
Spray Gun

Mengecat adalah pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan keterampilan khusus. Orang sering menggunakan kuas maupun rol untuk melakukan pengecatan. Saat ini sudah banyak orang yang melakukan pengecatan dengan spray gun. Hasil akhir dalam pengecatan dengan menggunakan spray gun lebih sempurna jika dibandingkan dengan pengecatan biasa. Bidang yang paling sering menggunakan spray gun adalah bidang otomotif. Hal ini untuk menghasilkan cat yang paling baik bagi kendaraan. Selain bidang otomotif, spray gun saat ini juga digunakan pada bidang konstruksi.

Udara bertekanan tinggi yang disalurkan dari kompresor ke spray gun membuat hasil pengecatan lebih rata. Hal ini tentunya akan mempermudah cara kerja pengecatan. Selain itu, pengecatan dengan menggunakan spray gun juga akan lebih cepat selesai.
Sandblaster

Sandblaster banyak digunakan untuk membersihkan permukaan yang akan dicat. Dengan sandblaster, debu, karat dan cat lama akan terangkat dengan mudah. Pada penerapannya, pemakaian sandblaster dapat digabungkan dengan sabun dan air untuk mempermudah proses pembersihan. Sandblaster ini banyak digunakan pada bidang otomotif dan konstruksi, serta untuk perawatan kebun.
Caulking Gun

Caulking gun merupakan alat yang membantu kita dalam mempermudah pekerjaan sehari-hari. Dengan caulking gun, pekerjaan untuk melekatkan suatu bagian pada bagian lain lebih cepat dan lebih mudah. Keunggulan dari caulking gun ini adalah mampu digunakan pada semua jenis permukaan.
Air ratchet Wrench

Alat ini digunakan untuk mengencangkan baut dengan cepat. Dengan bantuan alat ini, proses pengencangan baut akan lebih mudah, dan tidak menghabiskan banyak tenaga. Air ratcher wrench dapat diaplikasikan untuk mengerjakan berbagai macam tugas.
Air Drill

Drill atau yang lebih dikenal dengan bor, adalah alat untuk membuat lubang pada permukaan suatu benda. Biasanya drill menggunakan tenaga listrik. Namun saat ini sudah terdapat alat bor yang digerakkan dengan menggunakan tenaga tekanan angin. Alat tersebut disebut dengan nama air drill. Air drill ini memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan alat pengebor listrik. Keunggulan utamanya adalah resiko kecelakaan yang mungkin terjadi dapat diminimalisir. Air drill dapat digunakan untuk mengebor semua jenis permukaan, layaknya bor listrik.
Diposkan oleh deny tanujaya